Sunday, March 29, 2015

Sungai....nasibmu kini

Sang Pencipta telah menetapkan sungai sebagai tempat mengalirnya air dari darat menuju laut. Sungai yang ada di sekitar kita bisa jadi merupakan anak sungai dari sebuah sungai yang besar dan anak sungai juga merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam saluran air yang ada. Semua merupakan satu kesatuan yang saling terkait dikarenakan sifat air itu sendiri. Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Air takkan pernah berhenti mengalir. Meskipun air terkumpul di suatu tempat seperti danau atau waduk pada hakekatnya air akan tetap berusaha mengalir. Semua lubang, celah, atau retakan yang ada akan berusaha dimasuki oleh air dalam usahanya untuk tetap mengalir.




Air dan sungai bagaikan dua mata dari sekeping koin. Air menuju laut membutuhkan sungai dan sungai tanpa air tidak dapat disebut sungai. Keduanya mempunyai keadaan alami yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Selama sungai dalam kondisi alaminya, maka air mengalir apa adanya dan memberi manfaat yang penuh bagi sekitarnya.






Pada saat ini sungai mengalami banyak perubahan dikarenakan campur tangan manusia dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan darinya secara tidak benar. Perubahan yang tidak alami ini menyebabkan perubahan aliran air. Ada bagian dari sungai, air mengalir dengan sangat cepat karena mengalami penyempitan sehingga berbentuk seperti selokan. Di lain tempat sungai mengalami pendangkalan sehingga aliran air lebih menyebar ke tepian dan akibatnya tepian sungai mengalami erosi karena terkikis aliran sungai.





Bertambahnya jumlah penduduk membuat kebutuhan tanah untuk pembangunan makin meningkat. Setiap jengkal tanah digunakan sepenuhnya dan mulai merambah tepian sungai, di mana pada awalnya merupakan tanah kosong yang hanya ditumbuhi oleh tanaman, baik yang tumbuh secara liar ataupun yang dibudidayakan. Bermacam bangunan dibangun baik untuk sarana tempat tinggal, usaha ataupun kepentingan umum di tepi sungai, dimana sebagian atau seluruh bagian bangunannya benar - benar membuat tepian dan aliran sungai telah berubah dari aslinya.







Berbagai ukuran jenis pipa dan got pembuangan limbah cair tampak menghiasi ke dua sisi sungai yang berasal dari tempat usaha dan rumah tangga. Ditambah lagi banyaknya sampah menumpuk di tepi bahkan di tengah sungai karena tidak bisa hanyut dalam aliran sungai. Tidak bisa dipungkiri lagi sungai menjadi alternatif yang paling mudah dan murah untuk membuang sampah, baik cair ataupun padat. Sampah juga penyumbang peran yang sangat besar dalam terjadinya penyempitan dan pendangkalan sungai.






Di daerah yang lebih tinggi ketika sungai mengalami penyempitan dan pendangkalan, saat jumlah air yang mengalir sangat besar waktu hujan akan mengalir sangat deras sehingga mengikis apapun yang berada di tepinya serta merobohkan segala bangunan di atasnya.

Sungai di dataran rendah ketika mengalami penyempitan dan pendangkalan pada saat curah hujan sangat tinggi akan mengakibatkan meluapnya air yang menggenangi ke dua sisi sungai dan merusak segala bangunan yang ada.

Saat ini sangat sulit dijumpai hewan air yang bermanfaat bagi manusia di dalam aliran sungai. Salah satu hewan itu adalah ikan. Ikan yang layak dikonsumsi tidak mungkin ditemukan pada sungai yang dipenuhi sampah. Sampah menimbulkan racun pada air sungai dan ikan tak bisa hidup di dalamnya.

Karena perilaku buruk manusia kepada sungai, maka manusia tidak bisa lagi mengambil manfaat yang menguntungkan sebagaimana yang bisa di dapat saat sungai masih sesuai dengan kondisi alaminya. Sungai sudah tidak dapat lagi digunakan untuk mencari sumber kehidupan dan kebutuhan air bersih.



Sungai yang jernih, bening dan alami kini hanya tinggal kenangan. Sungai yang mampu memberikan sumber kehidupan kini makin susah ditemui. Sungai dan tepiannya yang dulu memberikan pemandangan yang indah sekarang telah berganti rupa dengan bangunan yang melambangkan pesatnya perkembangan manusia yang tidak memperdulikan kelestarian lingkungan hidup.









No comments:

Post a Comment